Sabtu, 28 Juni 2014

PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI




PEMBAHASAN

2.1 Pengalamanku mengamalkan sila-sila pancasila
Dalam kehidupan sehari –hari kita tidak pernah terlepas dari apa yang termuat dalam sila-sila pancasila baik dalam sikap maupun prilaku. Semua itu bersumber dari pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia dan merupakan sumber hokum nasional.
Ini merupakan pengalaman saya mengamalkan sila sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.ketuhanan yang maha esa
            Sebagai warga Negara Indonesia yang merupakan Negara atas dasr ketuhanan tentunya setiap warganegaranya mempunyai agama dan keyakinan. Pengalaman saya mengamalkan sila yang pertama ini lumayan sulit karena terhalang oleh beberapa paktor ;
A.Pengaruh teman
Teman merupakan paktor pendukung yang penting dalam upaya meningkatkan keimanan kita terhadap tuhan yang maha Esa. Kita selaku manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, begitu juga dengan pengamalan sila yang pertama kita memerlukan dorongan dam motifasi dari teman dan orang terdekat kita . apabila tema melakukan hal yang kurang baik maka secara otomatis kita akan ter pengaruh dengan prilaku yang dilakukannya. Contohnya apabila teman kita tidak sholat maka kita akan terpengaruh untuk tidak sholat juga begitu juga sebalik nya.



B.Penyakit malas
               Dalam setiap tidakan yang kita lakukan sehari-hari kita selalu saja di goda oleh yang namanya setan, setan selalu menggoda dan menbujuk kita agar melakukan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama. Selain selalu menggoda kita pada saat kita akan melakukan kebaikan seperti sholat dan kebaikan-kebaikan lainnya, karna setan tidak senang terhadap apa yang kita lakukan. Mereka lebih senang melihat kita melakukan hal-hal  yanh buruk n bermalas-malasan tanpa ada sebab yang jelas.
Hal tersebut di atas merupakan kendala yang saya alami dalam mengamalkan sila yang pertama.
Adapun solusi yang dapat saya tawarkan dari kendala diatas adalah sebagai berikut:
-          Memotifasi diri sendiri agar lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhdap tuhan yang maha esa
-          Merenung dan ingat akan kematian agar hidup kita kedepannya akan lebih baik dari hidup kita yang sekarang.
-          Sering mendengar tausiah agar terbuka pintu hatinya
-          Insyaf dan sholat tobat bagi yang beragama islam



2.1.2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
            Sudah kodrat manusia sebagai mahluk social hal ini membuat kita selaku manusia selalu melakukan hubungan atau kontak dengan manusia lain dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup. Tentunya dalam melakukan hubungan dengan manisia lain harus ada dasar yang melandasi agar hubungan yang terjalin tidak saling merugikan. Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia juga mengatur tentang hubungan antar manusia, hal ini dapat dilihat dari sila kedua dari pancasiala yang isinya ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’.
Pengalaman
Pengalaman saya dalam mengamalkan sila kedua ini tidak banyak. Salah satunya adalah pembagian tugas pada saat diskusi agar tidak memberatkan satu anggota dansaling menghormatiantara sesame teman, karna teman kita kuga memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kita. Selain itu dalam sila kedua ini ada kata “beradab” yang berarti segala tingkah laku kita dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Hal ini mudah untuk diterapkan atau dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena kita adalah orang timur yang terkenal dengan sopan santun dan sifat ramahnya.
Dalam proses menjalankan sila kedua initidak ada kendala yang berarti ini menandakan bahwa orang-orang yang ada dilingkungan tempat tib=nggal kita sudah menjalankan sila yang kedua ini.
2.1.3. persatuan Indonesia.
            Indonesia adalah Negara kepulauan yang tiap-tiap pulau memiliki cirri khas tersendiri baik dari sisi adatistiadat maupun kebudayaannya.perbedaan in I akan mudah memicu konflik apabila tidak adanya alat pemersatu yang dapat menyatukan atau alat yang dapat pemersatu bangsa. Namun hal ini tidak berlaku di Indonesia karna Indonesia memiliki alat pemersatu yang dapat menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang gterbentang dari sabang sampai meuroke. Adapun yang dapat menyatukan seluruh bangsa iondonesia adalah semboyan “bhineka tunggal ika” dan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, ini merupakan dua factor yang membuat atau alat pemersatu yang dapat menyatukan bangsa Indonesia.
Pengamalan sila yang ketiga ini tidak begitu sulit karena tiap-tiap individu sudah mengetahui dan melaksanakan sila ini walaupun masih belum berjalan lancer, hal in I bisa dilihat dari masih seringnya terjadi pertikaian dan konflik di Indonesia. Adapun yang dapat memicu terjadinya konflik adalah
1.      Sikap tertutub suatu suku bangsa
2.      Etnosentrisme
3.      Sikap antisosial suatu kelompok

Hal-hal yang dilakukan untuk menekan terjadinya konflik dan pertikaanan adalah
1.      Mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi maupun kelompok
2.      Sikap terbuka terhdap hal-hal yang baru
3.      Menghargai perbedaan
4.      Meningkatkan semangat kebangsaan dan rasa nasionalisme
2.1.4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwkilan.
            Sila ke 4 ini mengatur hubungan antara warganegara dengan negaranya.
Indonesia merupakannegara demograsi dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dalam prakteknya semua aspirasi rakyat Indonesia ditampung dan disampaikan oleh dewan perwakilan rakyat atau yang sering di singkat dengan (DPR). DPR merupakan lembaga yang mewakili rakyat dalam pemerintahan.

Pengalaman saya selaku warganegara Indonesia mengenai praktek pengamalan sila ke 4 ini sebagai berikut:
Sistim pemerintahan di Indonesia sudah baik walaupun masih banyak kekurangan dimana-mana, hal ini pun dikarenakan bukan karena sistim pemerintahannya melainkan disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ada dalam sistim pemerintahan yang tidak menjalankan tugas dan kewajibanya sebagaimana mestinya.
Dari beberapa makna yang terkandung dalam sils ke 4 ini hanyua ada beberapa yang pernah saya lakukanseperti apabila saya ditempatkan menjadi ketua kelas saya selalu mngambil keputusan dengan bijak yang tidak merugikan salah satu kelompok dalam kelas. Tentunya dalam setiap pengambilan keputusan saya selalu melihat dari beberapa sudut pandang agar tidak terjadi perpecahan dalam suatu kelompok. Setiap keputusan yang diambil merupakan hasil dari musyawarah semua anggota kelas. Dalam musyawarah tentunya setiap anggota diberikan kesempatan untuk mnyampaikan pendapatnya agar tidak ad anggota yang hanya ikut-ikutan saja. Hal ini dilakukan sesuai dengan apa yang terkandung dalam sila pancasila yaitu sila ke 4 dan hal ini mencontoh dari apa yang telah dilakukan oleh pendiri bangsa terdahulu. Dimana dalam setiap pengambilan keputusan selalu dengan musyawrah mufakat.
Adapun kendala dalam pengamalan sila yang ke 4 ini adalah sebagai berikut
-          Kurang percaya diri
-          Kemampuan bahasa yang kueang baik
-          Kurangnya kerjasama dari setiap anggota
         
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi beberapa kendala di atas adalah
-          Sering berlatih berbicara agar tumbuh rasa percya diri
-          Membiasakan bebahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap kesempatan
-          Meningkatkan rasa sabar
-          Pengertian
-          Tegas dalam bersikap
2.1.5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
            Maksud dari sila ini adalah memberikan hak yang seharusnya diterima oleh setiap warganegara Indonesia, namun dalam prakteknya masih jauh dari harapan. Dari apa yang saya rasakan dan saya amati, keadilan hanya milik orang-orang yang punya uang . artinya keadilan dinegri ini hanya memihak orang-orang yang mempunyai uang banyak walaupun pada kasus yang sebenarnya orang yang beruang ini salah. Hal inilah yang dapat merugikan orang-orang seperti kita ini, seakan-akan kita tidak ada artinya dan kita hanya dianggap sebagai pelengkap dalam kehidupan ini.
Sudah banyak kasus yang terjadi di negeri ini bahkan ada yang bilang keadilan bukan untuk orang yang miskin tetapi hanya untukm orang yang kaya.
Kendala dalam mengamalkan sila ke 5 ini adlah:
-          Para penegak hokum dan pemegang penerintahan tidak netral
-          Mental korup para pejabat pemerintahan
-          Kurangnya lembaga yang memperhatikan kepentingan dan haj rakyat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatsasi masalah yang terjadi dalam pelaksanaan sila ke 5 agar sistem penegaan hukum di indonesiaagar berjalan baik dan sesuai dengan apa yang terkandung dalam sila ke 5 adalah:
-          Repormasi pejabat pemerintahan
-          Membentuk LSM khusus
-          Pengawasan yang ekstra dari pusat
-          Evaluasi rutin
-          Sangsi tegas bagi yang melanggar peraturan.



PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Jika kita simpulkan maka hakikat dari penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila itu untuk :
1.      Mempererat hubungan kita dengan Sang Pencipta.
2.      Mengembangkan nilai berperikemanusiaan.
3.      Menjaga agar tetap tercipta persatuan di antara kita semua.
4.      Memecahkan masalah dengan cara musyawarah demi mencapai suatu kemufakatan.
5.      Serta demi menciptakan persamaan sosial (di depan hukum), antara yang satu dengan yang lain, yang tua dan yang muda, yang kaya dan yang miskin
6.      Secara umum sila-sila pancasila mengatur hubungan antar manusia baik dengan Sang Pencipta maupun sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.
3.2     Saran
Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar