PEMBAHASAN
2.1
Pengalamanku mengamalkan sila-sila pancasila
Dalam kehidupan sehari –hari kita tidak pernah terlepas dari apa yang
termuat dalam sila-sila pancasila baik dalam sikap maupun prilaku. Semua itu
bersumber dari pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia dan merupakan
sumber hokum nasional.
Ini
merupakan pengalaman saya mengamalkan sila sila pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1.1.ketuhanan
yang maha esa
Sebagai warga Negara Indonesia yang
merupakan Negara atas dasr ketuhanan tentunya setiap warganegaranya mempunyai
agama dan keyakinan. Pengalaman saya mengamalkan sila yang pertama ini lumayan
sulit karena terhalang oleh beberapa paktor ;
A.Pengaruh
teman
Teman merupakan paktor pendukung yang penting dalam upaya meningkatkan
keimanan kita terhadap tuhan yang maha Esa. Kita selaku manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain, begitu juga dengan pengamalan sila yang pertama
kita memerlukan dorongan dam motifasi dari teman dan orang terdekat kita .
apabila tema melakukan hal yang kurang baik maka secara otomatis kita akan ter
pengaruh dengan prilaku yang dilakukannya. Contohnya apabila teman kita tidak
sholat maka kita akan terpengaruh untuk tidak sholat juga begitu juga sebalik
nya.
B.Penyakit malas
Dalam setiap tidakan
yang kita lakukan sehari-hari kita selalu saja di goda oleh yang namanya setan,
setan selalu menggoda dan menbujuk kita agar melakukan hal-hal yang menyimpang
dari ajaran agama. Selain selalu menggoda kita pada saat kita akan melakukan
kebaikan seperti sholat dan kebaikan-kebaikan lainnya, karna setan tidak senang
terhadap apa yang kita lakukan. Mereka lebih senang melihat kita melakukan
hal-hal yanh buruk n bermalas-malasan
tanpa ada sebab yang jelas.
Hal tersebut di atas merupakan kendala yang saya alami dalam mengamalkan
sila yang pertama.
Adapun
solusi yang dapat saya tawarkan dari kendala diatas adalah sebagai berikut:
- Memotifasi diri sendiri agar lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan
terhdap tuhan yang maha esa
- Merenung dan ingat akan kematian agar hidup kita kedepannya akan lebih baik
dari hidup kita yang sekarang.
- Sering mendengar tausiah agar terbuka pintu hatinya
- Insyaf dan sholat tobat bagi yang beragama islam
2.1.2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sudah kodrat manusia sebagai mahluk social
hal ini membuat kita selaku manusia selalu melakukan hubungan atau kontak
dengan manusia lain dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup. Tentunya dalam
melakukan hubungan dengan manisia lain harus ada dasar yang melandasi agar
hubungan yang terjalin tidak saling merugikan. Pancasila sebagai pedoman bangsa
Indonesia juga mengatur tentang hubungan antar manusia, hal ini dapat dilihat
dari sila kedua dari pancasiala yang isinya ‘kemanusiaan yang adil dan
beradab’.
Pengalaman
Pengalaman saya dalam mengamalkan sila kedua ini tidak banyak. Salah
satunya adalah pembagian tugas pada saat diskusi agar tidak memberatkan satu
anggota dansaling menghormatiantara sesame teman, karna teman kita kuga
memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kita. Selain itu dalam sila kedua
ini ada kata “beradab” yang berarti segala tingkah laku kita dalam melakukan
hubungan dengan orang lain. Hal ini mudah untuk diterapkan atau dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, karena kita adalah orang timur yang terkenal dengan
sopan santun dan sifat ramahnya.
Dalam proses
menjalankan sila kedua initidak ada kendala yang berarti ini menandakan bahwa
orang-orang yang ada dilingkungan tempat tib=nggal kita sudah menjalankan sila
yang kedua ini.
2.1.3.
persatuan Indonesia.
Indonesia adalah Negara kepulauan
yang tiap-tiap pulau memiliki cirri khas tersendiri baik dari sisi adatistiadat
maupun kebudayaannya.perbedaan in I akan mudah memicu konflik apabila tidak
adanya alat pemersatu yang dapat menyatukan atau alat yang dapat pemersatu
bangsa. Namun hal ini tidak berlaku di Indonesia karna Indonesia memiliki alat
pemersatu yang dapat menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang gterbentang dari
sabang sampai meuroke. Adapun yang dapat menyatukan seluruh bangsa iondonesia
adalah semboyan “bhineka tunggal ika” dan bahasa nasional yaitu bahasa
Indonesia, ini merupakan dua factor yang membuat atau alat pemersatu yang dapat
menyatukan bangsa Indonesia.
Pengamalan sila yang ketiga ini tidak begitu sulit karena tiap-tiap
individu sudah mengetahui dan melaksanakan sila ini walaupun masih belum
berjalan lancer, hal in I bisa dilihat dari masih seringnya terjadi pertikaian
dan konflik di Indonesia. Adapun yang dapat memicu terjadinya konflik adalah
1.
Sikap tertutub suatu suku bangsa
2.
Etnosentrisme
3.
Sikap antisosial suatu kelompok
Hal-hal yang
dilakukan untuk menekan terjadinya konflik dan pertikaanan adalah
1.
Mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi maupun kelompok
2.
Sikap terbuka terhdap hal-hal yang baru
3.
Menghargai perbedaan
4.
Meningkatkan semangat kebangsaan dan rasa
nasionalisme
2.1.4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwkilan.
Sila ke 4 ini mengatur hubungan
antara warganegara dengan negaranya.
Indonesia merupakannegara
demograsi dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dalam prakteknya
semua aspirasi rakyat Indonesia ditampung dan disampaikan oleh dewan perwakilan
rakyat atau yang sering di singkat dengan (DPR). DPR merupakan lembaga yang
mewakili rakyat dalam pemerintahan.
Pengalaman saya selaku warganegara Indonesia mengenai praktek pengamalan
sila ke 4 ini sebagai berikut:
Sistim pemerintahan di Indonesia sudah baik walaupun masih banyak
kekurangan dimana-mana, hal ini pun dikarenakan bukan karena sistim
pemerintahannya melainkan disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab yang ada dalam sistim pemerintahan yang tidak menjalankan tugas dan
kewajibanya sebagaimana mestinya.
Dari beberapa makna yang terkandung dalam sils ke 4 ini hanyua ada beberapa
yang pernah saya lakukanseperti apabila saya ditempatkan menjadi ketua kelas
saya selalu mngambil keputusan dengan bijak yang tidak merugikan salah satu
kelompok dalam kelas. Tentunya dalam setiap pengambilan keputusan saya selalu
melihat dari beberapa sudut pandang agar tidak terjadi perpecahan dalam suatu
kelompok. Setiap keputusan yang diambil merupakan hasil dari musyawarah semua
anggota kelas. Dalam musyawarah tentunya setiap anggota diberikan kesempatan
untuk mnyampaikan pendapatnya agar tidak ad anggota yang hanya ikut-ikutan
saja. Hal ini dilakukan sesuai dengan apa yang terkandung dalam sila pancasila
yaitu sila ke 4 dan hal ini mencontoh dari apa yang telah dilakukan oleh
pendiri bangsa terdahulu. Dimana dalam setiap pengambilan keputusan selalu
dengan musyawrah mufakat.
Adapun
kendala dalam pengamalan sila yang ke 4 ini adalah sebagai berikut
- Kurang percaya diri
- Kemampuan bahasa yang kueang baik
- Kurangnya kerjasama dari setiap anggota
Hal-hal yang
dapat dilakukan untuk mengatasi beberapa kendala di atas adalah
- Sering berlatih berbicara agar tumbuh rasa percya diri
- Membiasakan bebahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap kesempatan
- Meningkatkan rasa sabar
- Pengertian
- Tegas dalam bersikap
2.1.5.
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Maksud dari sila ini adalah
memberikan hak yang seharusnya diterima oleh setiap warganegara Indonesia,
namun dalam prakteknya masih jauh dari harapan. Dari apa yang saya rasakan dan
saya amati, keadilan hanya milik orang-orang yang punya uang . artinya keadilan
dinegri ini hanya memihak orang-orang yang mempunyai uang banyak walaupun pada
kasus yang sebenarnya orang yang beruang ini salah. Hal inilah yang dapat
merugikan orang-orang seperti kita ini, seakan-akan kita tidak ada artinya dan
kita hanya dianggap sebagai pelengkap dalam kehidupan ini.
Sudah banyak kasus yang terjadi di negeri ini bahkan ada yang bilang
keadilan bukan untuk orang yang miskin tetapi hanya untukm orang yang kaya.
Kendala
dalam mengamalkan sila ke 5 ini adlah:
- Para penegak hokum dan pemegang penerintahan tidak netral
- Mental korup para pejabat pemerintahan
- Kurangnya lembaga yang memperhatikan kepentingan dan haj rakyat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatsasi masalah yang terjadi dalam
pelaksanaan sila ke 5 agar sistem penegaan hukum di indonesiaagar berjalan baik
dan sesuai dengan apa yang terkandung dalam sila ke 5 adalah:
- Repormasi pejabat pemerintahan
- Membentuk LSM khusus
- Pengawasan yang ekstra dari pusat
- Evaluasi rutin
- Sangsi tegas bagi yang melanggar peraturan.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Jika kita simpulkan maka hakikat
dari penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila itu untuk :
1.
Mempererat hubungan kita dengan Sang Pencipta.
2.
Mengembangkan nilai berperikemanusiaan.
3.
Menjaga agar tetap tercipta persatuan di antara
kita semua.
4.
Memecahkan masalah dengan cara musyawarah demi
mencapai suatu kemufakatan.
5.
Serta demi menciptakan persamaan sosial (di
depan hukum), antara yang satu dengan yang lain, yang tua dan yang muda, yang
kaya dan yang miskin
6.
Secara umum sila-sila pancasila mengatur
hubungan antar manusia baik dengan Sang Pencipta maupun sesama manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
3.2
Saran
Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali kekurangan,
maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar